Manusia dan Keyakinan
Agama merupakan suatu bentuk keyakinan. Walaupun ada banyak agama di dunia ini. Setiap orang berhak mengambil jalannya sendiri untuk menentukan agama atau keyakinannya masing-masing. Perbedaan adalah Hukum Alam, dan Toleransi serta saling menghargai perbedaan tersebut adalah kunci untuk tetap terjalinya rasa persaudaraan dan kebersamaan diantara kita semua. Walaupun keyakinan atau agama seseorang akibat adanya pengaruh dari orangtuanya (bergantung karena keturunan). Kuatnya keyakinan seseorang juga dapat di pengaruhi oleh lingkungan dimana dia tumbuh, tapi tidak semua pengaruh lingkungan bersifat positif.
Keyakinan yang kuat terhadap agama yang dianutnya dan diterapkan dalam kehidupan sehari- harinya itu adalah bukan hal yang negatif, melainkan hal yang baik dan positif. Itu tandanya orang tersebut betul-betul yakin terhadap agamanya. Atau dengan istilah lain adalah fanatisme terhadap agama yang dianutnya dan diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Karena saya berasal dari keluarga yang beragama islam maka saya mengikuti kepercayaan atau keyakinan kedua orang tua saya, akan tetapi bukan hanya sebatas mengikuti keyakinannya karena jangan sampai kita hanya sekedar islam keturunan atau islam ikut-ikutan dengan tidak memamhami agama yang kita anut. Dengan itu kita harus memperdalam ilmu agama, menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.
Dalam agama islam ada sosok manusia yang sangat berperan penting dan menjadi panutan dimana beliau diberikan kelebihan-kelebihan untuk mengajarkan dan mengajak manusia untuk berada di jalan yang benar, beliau adalah Nabi Muhammad saw. Beliau memberi contoh, bagaimana beliau begitu bersemangat untuk menyebarkan Islam. Beliau pantang menyerah dalam mengajak orang-orang kafir untuk bertaubat dan menempuh jalan yang benar, mengajak mereka masuk Islam, beriman kepada Allah dan Kerasulan beliau saw. “ Masuk Islamlah anda, maka anda akan selamat”.Seperti pada firman ALLAH SWT:
“Dan siapa yang mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.” (QS.Alu-Imran:85)
Tentu, Nabi saw yakin, bahwa hanya Islam-lah agama yang benar dan jalan keselamatan. Dan kitab Alqur’an adalah kitab yang berisi petunjuk untuk menuju jalan yang di ridhoi ALLAH SWT Karena keyakinan seperti itulah, maka para wali songo dulu bersemangat menyebarkan Islam ke Indonesia, sehingga Soekarno pun menjadi Muslim, Apakah Nabi Muhammad saw akan dituduh bersikap fanatik dan mengajarkan umatnya untuk bersikap fanatik, karena meyakini“hanya Islam yang benar” sudah sepatutnya umat beragama memang fanatik dalam memegang agamanya. Umat Islam harus fanatik, yakin dengan agamanya. Tidak ragu-ragu akan kebenaran agamanya. Dan serius dalam memperjuangkan agamanya. Juga bersifat progresif untuk mengejar kemajuan.
Manusia dan Keyakinan
Reviewed by Asrul Sani Saputra
on
01.59
Rating:
Post a Comment