Header AD

KRITIK ARSITEKTUR

Metode Kritik Arsitektur

        Salah satu metode kritik arsitektur yang sering digunakan yaitu kritik normatif, Hakikat kritik normatif adalah adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, standard atau sandaran sebagai sebuah prinsip. 

     Melalui suatu prinsip, keberhasilan kualitas lingkungan buatan dapat dinilai suatu norma tidak saja berupa standard fisik yang dapat dikuantifikasi tetapi juga non fisik yang kualitatif. Norma juga berupa sesuatu yang tidak konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah benda konstruksi.

Karena kompleksitas, abstraksi dan kekhususannya kritik normatif perlu dibedakan dalam metode sebagai berikut :

Metoda Doktrin (satu norma yang bersifat general, pernyataan prinsip yang tak terukur)
Metoda Sistemik (suatu norma penyusunan elemenelemen yang saling berkaitan untuk satu tujuan)
Metoda Tipikal (suatu norma yang didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik)
Metoda Terukur (sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif)

Berikut adalah salah satu contoh dari Kritik Normatif dengan Metode Doktrin:



(https://idea.grid.id/read/091724705/apakah-masjid-harus-berkubah-ternyata-ini-alasannya-dekat-dengan-asal-usul-gereja?page=all)

KESIMPULAN: Kubah bukan merupakan simbol keagaman (agama Islam), namun karena telah membudaya sejak lama dalam penggunaannya sebagai atap pada masjid sehingga menjadikan kubah identik dengan bangunan masjid

sumber:
https://idea.grid.id/read/091724705/apakah-masjid-harus-berkubah-ternyata-ini-alasannya-dekat-dengan-asal-usul-gereja?page=all

http://raziq_hasan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11124/kritik+normatif.pdf

KRITIK ARSITEKTUR KRITIK ARSITEKTUR Reviewed by Asrul Sani Saputra on 02.59 Rating: 5

Tidak ada komentar

Post AD